Senin, 22 Februari 2016

Penuh Masalah ?

Cerpen 

Kenapa aku harus menjalani hidupku dengan tanggisan ya Tuhan, apakah aku salah kalau aku menyembunyikan masalahku dari teman temanku. Aku selalu hancur oleh tanggisanku sendiri. Apa yang harus kuperbuat ya Tuhan ?
Hanya itulah kalimat yang selalu ditulis Reasons dibuku kecilnya. Anak kecil yang memulai perjalanan hidupnya mulai saat ia duduk dikelas delapan sekolah Majulah Bakti. Awalnya Reasons tidak mau sekolah diluar kota, tetapi karena orang tuanya yang kerja diluar kota untuk mencukupi kebutuhan hidupnya Reasons pun menuruti apa yang jadi keinginan orang tuanya.
Suasana hening memecahkan pandangan Reasons, ketika dia melihat seorang lelaki berwajah tampan  yang menanggis didepan kaca. Seketika itu pun Reasons mendekati anak itu.
“Apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Reasons.
Sambil menghapus air matanya anak itu menjawab,
 “oh.. oh... aku tak melakukan apa apa”. Jawabnya.
Rasa penasaran yang dirasakan Reasons pun mulai muncul, ia ingin lebih tau apa yang dia rasakan. Tetapi ia tidak mau menyakiti anak itu dengan pertanyaan yang akan dia tanyakan. Tet... tet... tet... bunyi bel sekolah merusak suasana hening.Dengan sempat Reasons pun menanyakan nama lelaki itu.
“Oh ya, nama kamu siapa ya?”
“Namaku Sars” jawabnya.
Karena siswa yang lain sudah mulai masuk kelas, Sars pun meninggalkan Reasons. Sars adalah lelaki yang selalu berfikir kalau dirinya tidak mempunyai teman. Anak berbadan tinggi, putih dan tampan ini duduk dikelas sembilan.
Saat jam istirahat, Reasons selalu bertemu Sars. Mereka selalu asyik mengisi suara ditempat yang jarang nampak siswa lain. Mulai saat itulah mereka berdua bersahabat. Reasons tidak bisa merasakan apa yang dirasakan Sars begitu pula dengan Sars. Semenjak Reasons berteman dengan Sars, hidupnya sudah berubah. Reasons sudah jarang menulis kata kata lagi di buku hariannya.
Fajar telah menjelma, Reasons berangkat sekolah. Saat renungan harian sedang berlangsung, salah satu orang dari kelompok kerjanya pergi kekelompok yang lain. Suara nyaring yang terdengar ditelinganya langsung menusuk dirinya. Reasons sangat sedih, ditambah lagi suara nyaring yang terus menghantui dirinya. Saat doa berlangsung, tak tahu kenapa Reasons menanggis, doa sudah hampir selesai, tanpa sepengetahuan temannya Reasons menghapus tetesan air matanya. Seketika itu juga Reasons menutupi apa yang dia rasakan. Suara berat sang guru sudah terdengar, tiba tiba muncullah dalam pikirannya tentang suara nyaring yang tadi ia dengarkan.
“ kenapa anak yang kukira baik bisa berkata hal terburuk yang pernah ku dengar “ ujar Reasons dalam hati.
Bel pulang sudah terdengar, Reasons pun pulang. Tanpa ia sadari suara nyaring yang terus membayanginya sudah hilang.
Ketika sang mentari sudah melewati siang bolong. Reasons pergi kesekolah untuk mengikuti ekskul basket bersama Sans. Ekskul sudah berjalan dengan baik. Ditengah permainan basket, si ketua basket dan sang pelatih merencanakan sesuatu hal.
“Siapa yang kalah regu itu harus membayar regu yang menang”. Ujar sang pelatih.
Reasons dan Sans berfikir kalau hal itu hanyalah gurauan, permainan telah dimulai, setelah begitu lama. Permainan telah berakhir, regu Reasons menang sedangkan Sars kalah. Ekskul telah berakhir, siswa yang berlatih basket sudah pulang, hanya tersisahkan Reasons dan Sars. Sars mengajak Reasons untuk memberitahu kepala sekolah apa yang telah dilakukan saat latihan basket. Disitulah mulailah masalah baru yang mereka timbulkan. Mulai sejak itu banyak sekali masalah yang timbul.
Keesokan  saat disekolah.                                                     
“Tolong panggilkan anak anak yang ikut basket”. Ujar kepala sekolah. semua anak basket pun berkumpul.
Reasons sangat ketakutan kalau ada yang mengetahui kalau dia dan Sars yang berbicara kepada kepala sekolah.                                        
         Ditengah pembicaraan, sang kepala sekolah menegur tim basket putra beserta putri.
“Kalau kalian berlatih basket dengan cara yang salah, maka kedepannya kalian akan mengulangi kesalahan lagi”.
Setelah lama berbincang pembicaraan kepala sekolah dengan anak basket sudah berakhir.
Karena perkataan kepala sekolah, maka anak basket mengembalikan uang yang digunakan bermain.                                                                    
       Banyak sekali masalah yang ditimbulkan anak basket, seperti sparing dengan sekolah lain. Sebenarnya sparing itu bukan tanding, melainkan belajar bersama.
Higga memuncaklah masalah yang ditimbulkan. Akhirnya tim basket tersebut divacum hingga tahun ajaran baru, tetapi setelah melewati tahun ajaran baru ekskul basket tersebut tidak diberlakukan lagi.
Setelah sekian lama, ada mujizat. Ekskul basket tersebut  dimulai kembali dengan pelatih baru. Hmm.. Reasons sangat senang mendengar pemberitahuan itu. Akhirnya tibalah saat dimana Reasons memulai kembali kehidupannya tanpa sahabat karibnya yaitu Sars. Terkadang Reasons sedih karena sudah tidak ada teman bicara dan lain - lainnya.
Suatu saat ada turnamen basket, Reasons diberi tahu kakak kelasnya yang bernama Cella. Reasons sangat bahagia.
“Ini akan menjadi turnamen kedua yang harus dijalani” Ujar Reasons dalam hati
Pada hari senin Reasons mulai memberitahukan berita bahagia itu kepada sang pelatih. Ekskul basket dimulai. Setelah selesai latihan sang pelatih memberitahukan bahwa ada turnamen tersebut ke murid yang lain. Tim basket tersebut berlatih dengan baik, serius dan bahkan berkembang dengan pesat.
2 hari kemudian Reasons bercakap - cakap dengan Cella
“Eh.. Sekolahmu tidak ikut turnamennya ? Tanya Cella
“Hah.. Emang udah dimulai ? Reasons
“ Hari ini adalah Tenical Meeting.. Hm aku pikir sih timmu ikut turnamen padahal sekolahmukan diundang untuk mengikuti turnamen itu. “ Kata Cella
“ Hmm.. Okay, makasih informasinya” Kata Reasons
Reasons sangat sedih mendengar hal tersebut, dia mulai bosan mengikuti ekskul basket tersebut. Hingga dia mulai membenci pelatihnya.
Hari selasa Reasons melihat turnamen itu. “sangat disayangkan kesempatan besar melayang begitu saja” Ujar Reasons dalam hati.
Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, Reasons mulai jenuh mengikuti ekskul basket tersebut. Reasons mulai bolong bolong mengikuti basket. Hingga peringatan ketiga telah dilontarkan. Reasons mulai menahan emosi, hingga akhirnya dia memutuskan untuk berhenti dari ekskul tersebut.
Kegiatan Reasons sekarang mulai free. Dia bahagia karena harinya sudah mulai tidak terpotong untuk hal yang tak berguna.
Pada bulan Januari akhir, ada pengumuman baru.
‘ Pada bulan Februari tim basket kita akan mengikuti turnamen” Ujar pelatih
Hmm... Reasons tidak begitu percaya mendengar berita itu, tetapi pada akhirnya dia pun percaya.
Mendengar hal itu Reasons mulai giat mengikuti latihan basket. Semakin mendekati hari H, tim tersebut semakin bertekat. Hingga akhirnya.
 Lagi lagi berita duka datang lagi. Ternyata kesempatan kedua itu hilang juga. Hanya karena ada program yang harus terlaksana saja kesempatan besar hilang kembali.
Sampai pada dibulan Februari Reasons tidak mau lagi mengikuti basket.
Hari hari biasa ia jalani kembali. Diwaktu yang tepat Sans sahabat lama Reasons telepon. Mereka berbincang bincang hal yang sangat penting. Mereka sangat menyesal karena sudah merusak karir awal sekolah, anak yang membutuhkan hingga merusak kesempatan pelatih lama. Mereka benar benar menyesal. Mereka berharap andai waktu bisa terulang.
Hanya karena awal masalah kecil yang mereka sebabkan telah merusak karir mereka sendiri terlebih karir Reasons. Reasons sangat sedih bahkan dia sampai membenci sahabatnya sendiri.
Pada bulan selanjutnya Sars mulai mengajak Reasons berkomunikasi kembali. Hubungan kerabat mulai dibangun kembali. Tetapi sampai saat ini Reasons sangat menyesal atas perbuatannya bersama sahabatnya Sans.
Reasons mengambil hikmah dari kejadian tersebut bahwa penyesalan memang ada diakhir, maka sebab itu kita harus menimbang - nimbang hal yang akan kita lakukan dan akibat apa yang ditimbulkan dari kejadian tersebut. Berfikir panjang sebelum melakukan.
Reasons mengambil laptopnya lalu menceritakan pengalamanya dalam bentuk cerpen ini. Reasons berharap bahwa ditahun kelahiran keduanya dia akan berubah dan tidak mengulang kesalahan yang sama. Reasons menutup ceritanya dan tidak menceritakan kelanjutkan pengalamannya, tetapi diakhir kejadiannya Reasons menceritakan bahwa setelah menulis cerpen ini dia menghilang begitu saja. Banyak orang yang bertanya – Tanya kemana perginya Reasons dan masih ada yang penasaran dengan Reasons. Peristiwa yang dia buat melalui cerpen ini selesai pada pukul 00.00 WIB.

The End

Selasa, 16 Februari 2016

Di Masa Liburan


Hi.. Guys
Kali ini kita membahas hal yang udah sering dibahas sih. Hmm.. okay kita akan membahas liburan. Ngomong - ngomong liburan nih, tau gak liburan itu apa? Kalau menurut saya liburan itu waktu luang yang digunakan untuk senang senang, refresing, jalan jalan. Oh ya liburan sangat dibutuhkan sih. Ada yang belum pernah liburan nih ? Gak usah jauh - jauh, di daerah sekitar kita aja udah banyak hal dan juga tempat tempat liburan. Di kota Batu aja deh udah ada banyak. Salah satunya Jawa Timur Park, Eco Green, Museum Angkut dan lainnya. Oh ya liburan juga salah satu hal yang gampang dilakukan. Biasanya liburan adalah hal yang ditunggu tunggu dari kalangan pelajar, mahasiswa, bahkan yang sudah kerja aja pengen liburan. Katanya liburan itu kayak iklannya Chitato, pasti udah pada atau kan. Yang lagi galau, belum move on, capek, bosen dan yang lagi dititik jenuh bisa dihilangkan tuh pikiran bebannya dengan liburan.  Aku mau sedikit cerita nih tentang pengalamanku yang gak jauh sih tempatnya, yaitu di Coban Rondho. Aku sih kemah disana, 3 hari 2 malam. Banyak sih insiden di sana, ular masuk kemah dan ada horornya sesikit sih. Hmm. Gitu deh sedikit pengalamanku.