Sweety Blog
Rabu, 27 April 2016
Rabu, 16 Maret 2016
Kamis, 10 Maret 2016
Senin, 22 Februari 2016
Penuh Masalah ?
Cerpen
Kenapa aku harus menjalani hidupku dengan tanggisan ya Tuhan, apakah aku salah kalau aku menyembunyikan masalahku dari teman temanku. Aku selalu hancur oleh tanggisanku sendiri. Apa yang harus kuperbuat ya Tuhan ?
Kenapa aku harus menjalani hidupku dengan tanggisan ya Tuhan, apakah aku salah kalau aku menyembunyikan masalahku dari teman temanku. Aku selalu hancur oleh tanggisanku sendiri. Apa yang harus kuperbuat ya Tuhan ?
Hanya itulah kalimat yang
selalu ditulis Reasons dibuku kecilnya. Anak kecil yang memulai perjalanan
hidupnya mulai saat ia duduk dikelas delapan sekolah Majulah Bakti. Awalnya
Reasons tidak mau sekolah diluar kota, tetapi karena orang tuanya yang kerja diluar
kota untuk mencukupi kebutuhan hidupnya Reasons pun menuruti apa yang jadi
keinginan orang tuanya.
Suasana hening memecahkan
pandangan Reasons, ketika dia melihat seorang lelaki berwajah tampan yang
menanggis didepan kaca. Seketika itu pun Reasons mendekati anak itu.
“Apa yang kamu lakukan
disini?” Tanya Reasons.
Sambil menghapus air matanya
anak itu menjawab,
“oh.. oh... aku tak
melakukan apa apa”. Jawabnya.
Rasa penasaran yang dirasakan
Reasons pun mulai muncul, ia ingin lebih tau apa yang dia rasakan. Tetapi ia
tidak mau menyakiti anak itu dengan pertanyaan yang akan dia tanyakan. Tet...
tet... tet... bunyi bel sekolah merusak suasana hening.Dengan sempat Reasons
pun menanyakan nama lelaki itu.
“Oh ya, nama kamu siapa ya?”
“Namaku Sars” jawabnya.
Karena siswa yang lain sudah
mulai masuk kelas, Sars pun meninggalkan Reasons. Sars adalah lelaki yang
selalu berfikir kalau dirinya tidak mempunyai teman. Anak berbadan tinggi,
putih dan tampan ini duduk dikelas sembilan.
Saat jam istirahat, Reasons
selalu bertemu Sars. Mereka selalu asyik mengisi suara ditempat yang jarang
nampak siswa lain. Mulai saat itulah mereka berdua bersahabat. Reasons tidak
bisa merasakan apa yang dirasakan Sars begitu pula dengan Sars. Semenjak
Reasons berteman dengan Sars, hidupnya sudah berubah. Reasons sudah jarang
menulis kata kata lagi di buku hariannya.
Fajar telah menjelma, Reasons
berangkat sekolah. Saat renungan harian sedang berlangsung, salah satu orang
dari kelompok kerjanya pergi kekelompok yang lain. Suara nyaring yang terdengar
ditelinganya langsung menusuk dirinya. Reasons sangat sedih, ditambah lagi
suara nyaring yang terus menghantui dirinya. Saat doa berlangsung, tak tahu
kenapa Reasons menanggis, doa sudah hampir selesai, tanpa sepengetahuan
temannya Reasons menghapus tetesan air matanya. Seketika itu juga Reasons
menutupi apa yang dia rasakan. Suara berat sang guru sudah terdengar, tiba tiba
muncullah dalam pikirannya tentang suara nyaring yang tadi ia dengarkan.
“ kenapa anak yang kukira
baik bisa berkata hal terburuk yang pernah ku dengar “ ujar Reasons dalam hati.
Bel pulang sudah terdengar,
Reasons pun pulang. Tanpa ia sadari suara nyaring yang terus membayanginya
sudah hilang.
Ketika sang mentari sudah
melewati siang bolong. Reasons pergi kesekolah untuk mengikuti ekskul basket
bersama Sans. Ekskul sudah berjalan dengan baik. Ditengah permainan basket, si
ketua basket dan sang pelatih merencanakan sesuatu hal.
“Siapa yang kalah regu itu
harus membayar regu yang menang”. Ujar sang pelatih.
Reasons dan Sans berfikir
kalau hal itu hanyalah gurauan, permainan telah dimulai, setelah begitu lama.
Permainan telah berakhir, regu Reasons menang sedangkan Sars kalah. Ekskul
telah berakhir, siswa yang berlatih basket sudah pulang, hanya tersisahkan
Reasons dan Sars. Sars mengajak Reasons untuk memberitahu kepala sekolah apa
yang telah dilakukan saat latihan basket. Disitulah mulailah masalah baru yang
mereka timbulkan. Mulai sejak itu banyak sekali masalah yang timbul.
Keesokan saat
disekolah.
“Tolong panggilkan anak anak
yang ikut basket”. Ujar kepala sekolah. semua anak basket pun berkumpul.
Reasons sangat ketakutan
kalau ada yang mengetahui kalau dia dan Sars yang berbicara kepada kepala
sekolah.
Ditengah pembicaraan, sang kepala sekolah menegur tim basket putra beserta
putri.
“Kalau kalian berlatih basket
dengan cara yang salah, maka kedepannya kalian akan mengulangi kesalahan lagi”.
Setelah lama berbincang
pembicaraan kepala sekolah dengan anak basket sudah berakhir.
Karena perkataan kepala
sekolah, maka anak basket mengembalikan uang yang digunakan bermain.
Banyak sekali masalah yang ditimbulkan anak basket, seperti sparing
dengan sekolah lain. Sebenarnya sparing itu bukan tanding, melainkan belajar
bersama.
Higga memuncaklah masalah
yang ditimbulkan. Akhirnya tim basket tersebut divacum hingga tahun ajaran
baru, tetapi setelah melewati tahun ajaran baru ekskul basket tersebut tidak
diberlakukan lagi.
Setelah sekian lama, ada
mujizat. Ekskul basket tersebut dimulai kembali dengan pelatih baru.
Hmm.. Reasons sangat senang mendengar pemberitahuan itu. Akhirnya tibalah saat
dimana Reasons memulai kembali kehidupannya tanpa sahabat karibnya yaitu Sars.
Terkadang Reasons sedih karena sudah tidak ada teman bicara dan lain - lainnya.
Suatu saat ada turnamen
basket, Reasons diberi tahu kakak kelasnya yang bernama Cella. Reasons sangat
bahagia.
“Ini akan menjadi turnamen
kedua yang harus dijalani” Ujar Reasons dalam hati
Pada hari senin Reasons mulai
memberitahukan berita bahagia itu kepada sang pelatih. Ekskul basket dimulai.
Setelah selesai latihan sang pelatih memberitahukan bahwa ada turnamen tersebut
ke murid yang lain. Tim basket tersebut berlatih dengan baik, serius dan bahkan
berkembang dengan pesat.
2 hari kemudian Reasons
bercakap - cakap dengan Cella
“Eh.. Sekolahmu tidak ikut
turnamennya ? Tanya Cella
“Hah.. Emang udah dimulai ?
Reasons
“ Hari ini adalah Tenical
Meeting.. Hm aku pikir sih timmu ikut turnamen padahal sekolahmukan diundang
untuk mengikuti turnamen itu. “ Kata Cella
“ Hmm.. Okay, makasih
informasinya” Kata Reasons
Reasons sangat sedih
mendengar hal tersebut, dia mulai bosan mengikuti ekskul basket tersebut.
Hingga dia mulai membenci pelatihnya.
Hari selasa Reasons melihat
turnamen itu. “sangat disayangkan kesempatan besar melayang begitu saja” Ujar
Reasons dalam hati.
Hari ke hari, minggu ke
minggu, bulan ke bulan, Reasons mulai jenuh mengikuti ekskul basket tersebut.
Reasons mulai bolong bolong mengikuti basket. Hingga peringatan ketiga telah
dilontarkan. Reasons mulai menahan emosi, hingga akhirnya dia memutuskan untuk
berhenti dari ekskul tersebut.
Kegiatan Reasons sekarang
mulai free. Dia bahagia karena harinya sudah mulai tidak terpotong untuk hal
yang tak berguna.
Pada bulan Januari akhir, ada
pengumuman baru.
‘ Pada bulan Februari tim
basket kita akan mengikuti turnamen” Ujar pelatih
Hmm... Reasons tidak begitu
percaya mendengar berita itu, tetapi pada akhirnya dia pun percaya.
Mendengar hal itu Reasons
mulai giat mengikuti latihan basket. Semakin mendekati hari H, tim tersebut
semakin bertekat. Hingga akhirnya.
Lagi lagi berita duka
datang lagi. Ternyata kesempatan kedua itu hilang juga. Hanya karena ada
program yang harus terlaksana saja kesempatan besar hilang kembali.
Sampai pada dibulan Februari
Reasons tidak mau lagi mengikuti basket.
Hari hari biasa ia jalani
kembali. Diwaktu yang tepat Sans sahabat lama Reasons telepon. Mereka
berbincang bincang hal yang sangat penting. Mereka sangat menyesal karena sudah
merusak karir awal sekolah, anak yang membutuhkan hingga merusak kesempatan
pelatih lama. Mereka benar benar menyesal. Mereka berharap andai waktu bisa
terulang.
Hanya karena awal masalah
kecil yang mereka sebabkan telah merusak karir mereka sendiri terlebih karir
Reasons. Reasons sangat sedih bahkan dia sampai membenci sahabatnya sendiri.
Pada bulan selanjutnya Sars
mulai mengajak Reasons berkomunikasi kembali. Hubungan kerabat mulai dibangun
kembali. Tetapi sampai saat ini Reasons sangat menyesal atas perbuatannya
bersama sahabatnya Sans.
Reasons mengambil hikmah dari
kejadian tersebut bahwa penyesalan memang ada diakhir, maka sebab itu kita
harus menimbang - nimbang hal yang akan kita lakukan dan akibat apa yang
ditimbulkan dari kejadian tersebut. Berfikir panjang sebelum melakukan.
Reasons mengambil laptopnya
lalu menceritakan pengalamanya dalam bentuk cerpen ini. Reasons berharap bahwa
ditahun kelahiran keduanya dia akan berubah dan tidak mengulang kesalahan yang
sama. Reasons menutup ceritanya dan tidak menceritakan kelanjutkan pengalamannya,
tetapi diakhir kejadiannya Reasons menceritakan bahwa setelah menulis cerpen
ini dia menghilang begitu saja. Banyak orang yang bertanya – Tanya kemana
perginya Reasons dan masih ada yang penasaran dengan Reasons. Peristiwa yang
dia buat melalui cerpen ini selesai pada pukul 00.00 WIB.
The End
Selasa, 16 Februari 2016
Di Masa Liburan
Hi.. Guys
Kali ini kita membahas hal yang udah sering dibahas sih. Hmm.. okay kita akan membahas liburan. Ngomong - ngomong liburan nih, tau gak liburan itu apa? Kalau menurut saya liburan itu waktu luang yang digunakan untuk senang senang, refresing, jalan jalan. Oh ya liburan sangat dibutuhkan sih. Ada yang belum pernah liburan nih ? Gak usah jauh - jauh, di daerah sekitar kita aja udah banyak hal dan juga tempat tempat liburan. Di kota Batu aja deh udah ada banyak. Salah satunya Jawa Timur Park, Eco Green, Museum Angkut dan lainnya. Oh ya liburan juga salah satu hal yang gampang dilakukan. Biasanya liburan adalah hal yang ditunggu tunggu dari kalangan pelajar, mahasiswa, bahkan yang sudah kerja aja pengen liburan. Katanya liburan itu kayak iklannya Chitato, pasti udah pada atau kan. Yang lagi galau, belum move on, capek, bosen dan yang lagi dititik jenuh bisa dihilangkan tuh pikiran bebannya dengan liburan. Aku mau sedikit cerita nih tentang pengalamanku yang gak jauh sih tempatnya, yaitu di Coban Rondho. Aku sih kemah disana, 3 hari 2 malam. Banyak sih insiden di sana, ular masuk kemah dan ada horornya sesikit sih. Hmm. Gitu deh sedikit pengalamanku.
Kamis, 28 Januari 2016
Langganan:
Postingan (Atom)